Powered By Blogger

Sabtu, 31 Maret 2012

Tugas Limnologi


SUNGAI


Nama              :  Ashar junianto
Stambuk         :  I1A1 10 050
Prog. Studi      :  M S P (B)

sungai merupakan suatu aliran yang terbentuk secara alamiah yang  pergerakan airnya (mengalir) dari tempat yang tinggi kerendah dan pada akhirnya berakhir di muara. Sungai memiliki air berwarnah jernih. Namun terkadang menjadi keruh karena adanya aktifitas manusia yang menambang di hulu sungai, selain itu adanya faktorisasi alam misalnya terjadinya banjir. Hal tersebut memungkinkan air menjadi keruh.
Sungai menurut jumlah airnya dibedakan :
  1. sungai permanen - yaitu sungai yang debit airnya sepanjang tahun relatif tetap. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Kapuas, Kahayan, Barito dan Mahakam di Kalimantan. Sungai Musi, Batanghari dan Indragiri di Sumatera.
  2. sungai periodik - yaitu sungai yang pada waktu musim hujan airnya banyak, sedangkan pada musim kemarau airnya kecil. Contoh sungai jenis ini banyak terdapat di pulau Jawa misalnya sungai Bengawan Solo, dan sungai Opak di Jawa Tengah. Sungai Progo dan sungai Code di Daerah Istimewa Yogyakarta serta sungai Brantas di Jawa Timur.
  3. sungai intermittent atau sungai episodik - yaitu sungai yang pada musim kemarau airnya kering dan pada musim hujan airnya banyak. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Kalada di pulau Sumba.
  4. sungai ephemeral - yaitu sungai yang ada airnya hanya pada saat musim hujan. Pada hakekatnya sungai jenis ini hampir sama dengan jenis episodik, hanya saja pada musim hujan sungai jenis ini airnya belum tentu banyak.
*           Sungai menurut genetiknya dibedakan :
  1. sungai konsekwen yaitu sungai yang arah alirannya searah dengan kemiringan lereng
  2. sungai subsekwen yaitu sungai yang aliran airnya tegak lurus dengan sungai konsekwen
  3. sungai obsekwen yaitu anak sungai subsekwen yang alirannya berlawanan arah dengan sungai konsekwen
  4. sungai insekwen yaitu sungai yang alirannya tidak teratur atau terikat oleh lereng daratan
  5. sungai resekwen yaitu anak sungai subsekwen yang alirannya searah dengan sungai konsekwen
*           Manajemen Sungai
Sungai seringkali dikendalikan atau dikontrol supaya lebih bermanfaat atau mengurangi dampak negatifnya terhadap kegiatan manusia.
  1. Bendung dan Bendungan dibangun untuk mengontrol aliran, menyimpan air atau menghasilkan energi.
  2. Tanggul dibuat untuk mencegah sungai mengalir melampaui batas dataran banjirnya.
  3. Kanal-kanal dibuat untuk menghubungkan sungai-sungai untuk mentransfer air maupun navigasi
  4. Badan sungai dapat dimodifikasi untuk meningkatkan navigasi atau diluruskan untuk meningkatkan rerata aliran.
Manajemen sungai merupakan aktivitas yang berkelanjutan karena sungai cenderung untuk mengulangi kembali modifikasi buatan manusia. Saluran yang dikeruk akan kembali mendangkal, mekanisme pintu air akan memburuk seiring waktu berjalan, tanggul-tanggul dan bendungan sangat mungkin mengalami rembesan atau kegagalan yang dahsyat akibatnya. Keuntungan yang dicari dalam manajemen sungai seringkali "impas" bila dibandingkan dengan biaya-biaya sosial ekonomis yang dikeluarkan dalam mitigasi efek buruk dari manajemen yang bersangkutan. Sebagai contoh, di beberapa bagian negara berkembang, sungai telah dikungkung dalam kanal-kanal sehingga dataran banjir yang datar dapat bebas dan dikembangkan. Banjir dapat menggenangi pola pembangunan tersebut sehingga dibutuhkan biaya tinggi dan seringkali makan korban jiwa.
Banyak sungai kini semakin dikembangkan sebagai wahana konservasi habitat, karena sungai termasuk penting untuk berbagai tanaman air, ikan-ikan yang bermigrasi, menetap, dan budidaya tambak, burung-burung, serta beberapa
Gambar perubahan penampang sungai dibawah ini menunjukkan umur sungai.
Text Box: A
B
 
D
 
C
 
 









Gambar 2 . Perubahan Penampang Sungai
Catatan :
A =  Sungai masih bayi. Sempit dan curam   
B =  Sungai muda. Anak sungainya bertambah
C =  Sungai tua. Daerah alirannya semakin melebar dan berkelok
D =  Sungai sudah tua sekali.

 









Gambar 3 : Contoh beberapa sungai






*           Klasifikasi sungai
Berdasarkan sifat badan airnya, tanah dan populasinya, sungai dapat diklasifikasikan sebagai beikut :
1.      Hulu Sungai
sungai yang memiliki karakteristik dangkal, sempit, tebing curam dan tinggi, berair jernih, mengalir cepat dan mempunyai populasi yang kecil.
2.      Hilir
Sungai yang memiliki karakteristik lebih besar, tebingnya curam atau landai, badan air keruh, serta lairan air lambat.populasi ikan didalamnya cukup banyak, tetapi jenisnys sedikit.
3.      Muara
            Muara merupakan bagian sungai yang berbatasan dengan laut. Memiliki cirri tebingnya landai, badan air didalamnya keruh serta airnya mengalir lambat. Pada saat air pasang air sunagi mengalir ke hulu, air di muara ini bersifat tawar sampai payau. Ketinggian permukaan badan air sangat dipengaruhi oleh pasang dan surutnya air laut.

*           Sifat –sifat sungai
sifat-sifat sungai dapat dibedakan dua yaitu sifat fisika dan kimia
1.      Sifat fisika
a.   Pergerakan air
Aliran air tergantung apda topografi lingkungan perairan tersebut. Sistem aliran air pada tanah datar atau dataran rendah bergerak lambat dan bentuknya mantap. Faktor-faktor yang mempengaruhi arah kecepatan pergerakan air yaitu :
v  Bentuk dasar sungai
v  Lebar dan kedalaman sungai
v  Keadaan dasar sungai
v  Kemiringan sungai
b.   Suhu
Keadaan suhu diperairan sungai adalah sebagai berikut :
v  Keadaan suhu seragam pada seluruh lapisan air, tetapi pada dasarnya tetap terjadi perbedaan, hanya perbedaannya sangat kecil sehingga dapat diabaikan.
v  Cenderung mengikuti suhu udara dan lebih terbuka dari apda danau yang relative kecil.
c.    Kekeruhan
Kekeruhan yang terjadi pada system aliran air mengalir perbedaannya sangat besar. Terjadinya kekeruhan dipengaruhi oleh partikel lumpur terhadap faktor fisika dan kimia.
Adapun faktor fisika dan kimia
v  Membatasi penetrasi cahaya
v  Mengubah panas matahari
v  Menyebabkan terjadinya pedangkalan sehingga mengganggu aliran dasar sungai
v  Mengganggu kondisi dasar perairan
2.      Sifat kimia
a.   Gas-gas terlarut
Sehubungan dengan keadaan perairan sungai yang airnya bergerak maka suplai oksigen terlarut relative tingi pada seluru lapisan air. Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan oksigen di sungai antara lain :
v  Suhu
v  Kemiringan saluran
v  Oksigen yang dilepaskan oleh atanaman air
v  Jumlah oksigen yang digunakan untuk proses perombakan bahan organic diperairan

b.   Kelarutan bahan padatan
v  Kondisi atau keadaan daerah aliran sungai sangat besar dan bergatung pada kelarutan bahan padatan.







Tugas limnology :
“SUNGAI”
 










Oleh :
Ashar Junianto
I1A1 10 050







PROGRAM STUDI MAAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2012