Powered By Blogger

Sabtu, 10 Maret 2012

kerusakan terumbu karang


KERUSAKAN TERUMBU KARANG
Kerusakan ekosistem terumbu karang dapat digolongkan kedalam 4 faktor berdasarkan penyebab kerusakannya, antara lain akibat faktor biologis, akibat faktor fisik, akibat aktivitas manusia secara langsung dan akibat aktivitas maunsia secara tidak langsung.
AKIBAT FAKTOR BIOLOGIS
a.      Predasi
Yang dimaksud dengan predasi tersebut yaitu adanya jenis-jenis karang/biota karang lain tertentu yang bersifat aktif dan agresif untuk mendapatkan makanan, sehingga dapat menghambat/mematikan pertumbuhan karang yang lainnya.
Beberapa contoh kasusu predasi :
-          Beberapa jenis karang musidae, meandrinidae da faviidae mempunyai pertumbuhan yang dapat menghambat pertumbuhan jenis karang lain, khususnya dari suku acroporide.
-          Beberapa jenis karang menghasilkan zat antibiotic yang dapat mencegah partum buhan organism lain disekitarnya (misalnya jenis montipora sp).
-          Beberapa hewan pemakan polip karang, seperti copepod barnacle, kepiting, beberapa gastropod, asteroid, ikan chaetodon trifasxciatus

b.      Penyakit
Karang secara alami mempunyai penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Serangan penyakit ini biasanya dipicu oleh adanya kondisi perairan yang tidak normal, misalnya adanya pencemaran dan kenaikan suhu.
Penyakit yang biasa menyerang karang atara lain :
Ø  White band disease atau disebut dengan penyakit gelang putih yang ditanda dengan adanya warna putih pada sebagian koloni karang, sedangkan sebagian lainnya berwarna normal.
Ø  Black band disease penyakit ini hamper sama dengan white band disease namun hasil akhirnya berbeda oleh karena karang yang diserang ada yang menjadi hitam atau dapat pula mengalami bleaching (memutih), warna putih menunjukkan bahwa jaringan karang telah mati, sedangkan warna hitam menunjukkan jaringan yang sedang mengalami serangan penyakit.
Ø  Vibrio AK-1, bakteri ini menyerang pada kondisi dimana suhu lingkungan naik daiatas normal. Kerusakan akibat bakteri ini ditandai dengan memutihnya jaringan karang, akan tetapi warna putihnya biasanya berupa bercak-bercak yang tidak merata.
c.       Bioerosi
Yang dimaksud dengan bioerosi yaitu kerusakan karang baik secara kimiawi maupun mekanis karena terdegradasinya kapur keranga tubuh karang (CaCo3) yang disebabkan aktivitas organism lain
Beberapa contoh bioerosi antara lain :
a.       Ikan kakaktua dan ikan buntel mengerat atau mengkais karang massive untuk menajamkan giginya.
b.      Polychaeta, moluska, krustacea membuat lubang untuk rumahnya dengan cara mengebor kerangka karang.
c.       Echinodermata menggerogoti karang untuk memperoleh makanan yang berupa detritus atau algae yang melekat di kerangka kapur.
d.      Sponge, algae , cyanobacteria melekat dicangkang karang dan mengeluarkan zat kimia tertentu yang dapat menurunkan keasaman disekitarnya, sehingga dapat melarutkan kapur kerangka tubuh karang.
e.       Respirasi dan turf algae pada malam hari menghasilkan asam organic yang dapat menurunkan keasaman disekitarnya.
AKIBAT FAKTOR FISIK
a.       Kenaikan suhi air laut
Kenaikan suhu air laut sekitar 3-4 ­­0c dari suhu normal akibat peristiwa el nino dapat menyebabkan  karang “ Bleaching” yang kadang-kadang diikuti dengan kematian karang. Karang di daerah tropis lebih sensitive terhadap perubahan suhu air laut dibadingkan dengan di daerah sub tropis.

b.      Pasang surut
Kematian karang akibat pasang surut dapat terjadi apabila terjadi pasang surut yang sangat rendah sehingga terumbu karang muncul di atas permukaan air dan terjadinya pada siang hari (matahari terik), atau pada saat hujan, sehingga air hujan langsung mengenai terumbu karang. Kematian karang akibat pasang surut biasanya terjadi satu atau dua kali dalam setahun dan meliputi area yang cukup luas.

c.       Radiasi sinar ultra violet
Sinar matahari yang memancar setiap hari mengandung sinar ultra violet A,B,C yang mempunyai panjang gelombang berbeda-beda. Sinar UV A dan B merupakan sinar yang mempunyai daya rusak terhadap sel-sel hidup. Sinar UV akan mempunyai dampak buruk terhadap karang jika karang terkena radiasi sinar UV di atas normal (atau di atas kemampuan karang beradaptasi), biasanya terjadi pada saat cuaca sangat cerah , laut tenang dan jernih serta terjadi pada waktu yang cukup lama. Ciri-ciri kematian karang akibat sinar UV yaitu terjadi bleaching meliputi daerah yag cukup luas, umunya seragam da mencapai tempat yang cukup dalam.

d.      Penurunan Salinitas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar