Powered By Blogger

Selasa, 28 Februari 2012

BUDIDAYA IKAN BAWAL AIR TAWAR



Tugas 2
BUDI DAYA IKAN BAWAL AIR TAWAR





OLEH:
NAMA              :  ASHAR JUNIANTO
STAMBUK         :  I1A1 10 050
PROG. STUDI     :  M S P (genap)

    FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
    UNIVERSITAS HALUOLEO
 KENDARI
2011


BUDI DAYA IKAN BAWAL AIR TAWAR
v  Mengenal lebih dekat  bawal air tawar
            Dilihat asal-usulnya, bawal bukanlah ikan asli Indonesia, tetapi berasal dari negeri samba, brazil. Ikan ini dibawah ke Indonesia oleh para importir ikan hias dari singapura dan brazil pada tahun 1980. Di Indonesia ikan ini disebut sebagai bawal karena mirip dengan bawal air laut.
            Meskipun kedudukan ikan bawal belum bisa disejajarkan dengan ikan-ikan konsumsi lainnya, tetapi kehadirannya memiliki arti tersendiri, terutama dalam memperkaya khasanah ikan budi daya  di Indonesia.
v  Silsilah
     Silsilah ikan bawal air tawar sebagai berikut:
Filum        : chordate
Subfilum   : craniata
Kelas        : pisces
Subkelas   : neoptergii
Ordo         : cypriniformes
Subrodo    :cyprinoidea
Family      : characidae
Genus       : colossoma
Spesies      : colossoma macropomum

A.   PEMBENIHAN
            Pembenihan ikan bawal meliputi beberapa tahap kegiatan, seperti pemeliharaan induk, pemberokan, penyuntingan, pemijahan, penetasan telur, dan pemeliharaan larva serta pemeliharaan benih.
1.      Pemeliharaan induk
Pemeliharaan induk atau disebut pula pematangan gonad merupakan kegiatan pemeliharaan induk sampai induk matang gonad atau siapuntuk dipijahkan. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang paling penting dari pembenihan. Bila pemeliharaan induk dilakukan dengan baik, maka perkembangan gonad pun akan baik dan kualitas telurnya juga baik.
            Pemeliharaan induk bawal sebaiknya dilakukan secara monokultur atau hanya dipelihara ikan bawal saja Karena bila dilakukan polikultur  dikhawatirkan ikan bawal akan mengganggu ikan lainnya.

2.      Seleksi induk
Satu bulan sesudah musim hujan, sekitar bulan oktober, dilakukan seleksi induk tahap awal. Seleksi induk tahap berikutnya disesuaikan dengan kebutuhan atau permintaan pasar.
Cara menyeleksi induk bawal sebagai berikut:
1.      Air kolam disurutkan secara perlahan-perlahan sampai mencapai ketinggian 40 cm
2.      Induk-induk digiring ke salah satu sudut dengan menggunakan jarring. Bila sudah dikumpul, induk ditangkap dengan menggunakan tangan dan kemudian diperiksa satu per satu
3.      Induk  betina yang matang telur dicirikan dengan perut yang buncit dan lubang kelamin yang berwarna kemerahan. Berat induk betina sebaiknya  4 kg.
4.      Ciri induk jantan yang matang gonad yaitu bila perut dipijat kearah lubang kelamin akan keluar cairan berwarna putih susu atan sperma. Perut induk jantan tetap seperti biasa . berat induk jantan sebaiknya 3-4 kg.
3.  pemberokan
               Pemberokan merupakan kegiatan menyimpan induk-induk yang berasaldari kolam    pemeliharaan induk  hingga induk disuntik untuk di pijahkan. Kegiatan ini dilakukan karena gonad induk masih banyak mengandung lemak. Di samping itu, pemberokan bertujuan untuk memudahkan dalam membedakan induk yang gendut karena telur atau gendut karena makanan.
               Ada pula hal penting yang perlu diperhatikan dalam pemberokan yaitu:
a.       Air harus bersih (tidak mengandung pakan) serta mengalir secara kontinu agar ikan tidak mengalami stress dan oksigen dapat disuplai secara terus menerus.
b.      Induk tidak boleh di beri pakan tambahan agar kandungan lemaknya tidak bertambah.
Pemberokan ini dilakukan selama 2-3 hari.
4.     penyuntikan
                        Penyntikan merupakan kegiatan memasukan hormon perangsang kedalam tubuh induk dengan menggunakan alat suntik agar telurnya keluar. Alat yang digunakan meliputi pisau, talenan, piset, penggerus, dan alat suntik. Adapun bahan-bahan yang digunakan yaitu hipofisa dari ikan donor (ikan mas atau sejenisnya seberat 500-600 gram), ovarium, atau HCG, dan aquabidestilata. Biasanya ikan bawal di suntik dengan tepat di bagian belakang sirip punggung. Kedalaman antara 1-2 cm dengan kemiringan 30 derajat dari arah punggung.

5.         Pemijahan
Pemijahan ikan bawal dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu induced breeding dan induced spawning.
a.      Induced breeding
Dalam pembenihan induced breeding, induk jantan dan induk betina yang sudah di suntik dimasukkan ke dalam bak yang berbeda. Tujuannya adalah agar tidak terjadi pemijahan yang tidak diinginkan. Air dalam bak atau kolam tersebut harus tetap mengalir agar induk tudak stress dan proses ovulasi telur tidak terganggu.

b.      Induced spawning
Induced spawning merupakan system pemijahan ikan bawal dimana induk-induk yang telah disuntik itdak di-streefing, tetapi dibiarkan memijah sendiri seperti pemijahan alami. Kelebihan system ini yaitu pekerjaan selama pemijahan tidak banyak. Sedangkan kelemahannya yaitu ada kemungkinan tidak semua telur keluar dan pembuahannya kurang sempurna. Langkah-langkah dalam pemijahan secara induced spawning meliputi persiapan bak, pemasukan air, penebaran induk, pengontrolan dan pengambilan telur.

6.        penetasan
                 Penetasan merupakan kegiatan merawat telur-telur yang sudah dikeluarkan dari induk betina swampai menetas. Penetasan telur bawal dapat di lakukan dalamcorong penetasan, konikel, atau akuarium. Kegiatan penetasan dibagi dalambeberapa tahap, yakni persiapan, pemasukan air, penebaran telur, pembuangan telur yang tidak menetas, dan pergantian air.
                 Tempat penetasan sebelumnya dibersihkan dan di jemur terlebih dahulu selama 1-2 hari. Kemudian, tempat penetasan diisi air setinggi 30 cm untuk akuarium, 80 cm untuk konikel, dan sesuai ketinggian bak untuk corong penetasan. Untuk daerah yang suhu airnya dibawah 25 C, tempat penetasan tersebut perlu dilengkapi dengan pemanas air atau heater. Bila memakai akuarium, perlu dilengkapi dengan aerator. Dua jam setelah pemasukan telur, heater dan aerator dihidupkan.

7.          pemeliharaan larva
                  Pemeliharaan larva merupakan kegiatan merawat telur-telur yang baru menetas sampai siap ditebar ke tempat pemeliharaan. Kegiatan ini dapat dilakukan di akuarium dan dikolam. Kelebihan benih pemeliharaan di akuarium adalah lebih terkontrol dan kematian dapat ditekan sekecil mungkin, tetapi kelemahannya, pekerjaannya lebih dekat karena harus merawat setiap hari. Adapun kelebihan pemeliharaan di kolam yaitu pekejaan tidak banyak dan biayanya dapat ditekan serendah mungkin.
a.      Pemeliharaan larva di aquarium
Pemeliharaan larva di aquarium dimulai dengan mempersiapkan aquarium yang akan digunakan. Akuarium yang sudah bersih di jemur selama dua hari, kemudian diisi air bersih setinggi 30 cm.
Setelah akuarium dan perlengkapannya siap, larva dimasukkan dengan hati-hati.
b.      Pemeliharaan larva di kolam
Selain di akuarium, larva juga bisa dipelihara dikolam. Namun, sebelumnya kolam harus disiapkan terlebih dahulu. Persiapan kolam meliputi pengeringan, perbaikan pematang, pengolahan tanah dasar, pembuatan kemalir pengapuran, pemupukan serta pengendalian hama dan penyakit.

1.      Pengeringan
Pengeringan tanah dilakukan selama 2-3 hari atau tergantung cuaca. Tujuan utamanya adalah untuk memberantas hama dan penyakit, memperbaiki struktur tanah, membuang gas-gas beracun. Disamping itu, pengeringan dapat memudahkan dalam perbaikan pematang, pengolahan tanah dasar kolam, dan pembuatan kemalir.
2.      Perbaikan pematang
Perbaikan pematang dilakukan dengan cara menutup seluruh bagian permukaan pematang dengan tanah dasar kolam. Tujusn perbaikan adalah supaya kolam tidak bocor sehingga ketinggian dapat dipertahankan dan kesuburan kolam dapat dijaga
3.      Pengolahan tanah
Pengolahan tanah dasar dilakukan dengan cara mencangkul seluruh bagian permukaan tanah dasar, kemudian membaliknya. Tujuan pengolahan tanah dasar adalah agar tanahnya kedap air, strukturnya baik dan higenis.
4.      Pembuatan kemalir
Kemalir (saluran air di dasar kolam) dibuat memanjang dari pintu pemasukan sampai pengeluaran air. Ukuran lebar 40-50 cm danj tinggi 10-15 cm. kemalir ini dibuat untuk mempermudah saat panen dan sebagai tempat berlindung ikan pada siang hari.
5.      Pengapuran kolam
Pengapuran kolam dilakukan dengan menebar butiran kapur yang halus atau larutan air kapur ke seluruh tanah dasar dan pematang kolam. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pH, alkanitas, dan memberantas hama serta penyakit.
6.      Pemupukan
Pemupukan dilakukan dengan cara menebarkan pupuk keseluruh bagian dasar elah kolam. Pemupukan bertujuan untuk menumbuhkan pakan alami.

7.      Pengendalian hama dan penyakit
Pengendalian hama dan penyakit dilakukan setelah kolam direndam selama 2-3 hari. Tujuannya adalah membunuh hama dan penyakit yang merugikan dan membunuh binatang pemangsa pakan alami  yang dibutuhkan.
8.      Pemeliharaan benih
Pemeliharaan benih merupakan kegiatan memelihara benih yang berasal dari tempat pemeliharaan larva (dari akuarium atau kolam) yang beruk8uran ¼ sampai  1\2 inci sampai beni siap dipelihara, dikolam pendederan.
9.      Penanganan beni
Bila sudah dibiarkan semalam, biasanya beni suda segar kembali dan kondisinya suda puli. Langkah selanjutnya adalah seleksi beni, perhitungan beni, penyuci hamaan, pemberokan, dan pengangkutan.
a.      Seleksi beni
Seleksi beni dilakukan untuk memisakan antara beni yang berukuran besar dengan beni yang berukuran kecil. Masing-masing ukuran ditampung dalam bak yang berbeda. Pemisahan beni berdasarkan ukuran tersebut mempunyai tujuan agar dalam satu kolam hanya berisi beni dengan ukuran seragam sehinga tidak ada persaingan dalam makanan dan bila di jual, akan mendapat harga yang layak karna ukuranya seragam.
b.      Perhitugan beni
Beni dihitung setelah diseleksi. Tujuanya untuk mengetahu jumlah beni yang dihasilkan selama pemeliharaan. Dengan diketahui jumlahnya, dapat diketahui pula keuntungan usaha tersebut bila beni akan di jual.
c.       Penyuci hamaan.
Kegiatan ini merupakan usaha untuk menhilangkan dan mencegah adanya penyakit dalam beni. Hal ini dilakukan agar beni terbebas dari penyakit bsehingabila akan dipelihara lagi atau dijual ikan dalam keadan sehat. Disamping itu, biasanya beni yang baru dipanen banyak yang terluka akibat goresan alat tangkap. Luka tersebut harus disembukan terlebi dahulu sebelumbeni itu akan dijual.
d.      Pemberokan
Pemberokan merupakan kegiatan menyimpan ikan untuk sementara waktudengan tujuan agarkotoran dalam perut  ikan berkurang.
Pemberokan biasanya dilakukan dalam bak penampung beni selama pemberokan, air dalam bak harus tetap bersi dan mengalir. Selam pemberokan ikan tidak bole di beri pakan. Pemberokan biasanya di lakukanselama satu sampai dua hari.


e.       Pengangkutan
        Mengakut ikan berate memindakan ikan dari satu tempat ketempat yang lain.    Pengankutan ini harus dilakukan pada saat suhu udarsa renda, itu pagi atau malam hari

B.  PENDEDERAN
      Pendederan merupakan kegiatan pemeliharaan benih hingga mencapai ukuran 4 inci (25 gram) yang siap dijual sebagai ikan hias atau dipelihara di kolam pembesaran.

        Berdasarkan jenis kegiatannya, pendederan bawal meliputi persiapan kolam, penebaran benih, pemberian pakan tambahan, pengontrolan dan pemanenan.

1.      Persiapan kolam
Persiapan kolam pada prinsipnya sama dengan persiapan kolam pemeliharaan larva.

2.      Penebaran benih
Penebaran benih dilakukan bila kolam sudah siap. Ada empat hal yang harus diperhatikan dalam penebaran benih, yaitu waktu penebaran, ikuran benih, padat tebar dan cara penebaran.

3.      Pemberian pakan tambahan
Setelah 2-3 hari ditebar atau bila pakan alami sudah mulai berkurang,benih di beri pakan tambahan berupa tepung pelet atau pelet butiran. Pemberian paka tambahan ini sebaiknya dilakukan 3 kali sehari, yaitu pagi, siang, dan sore hari. Tujuannya agar pakan yang diberikan dapat dimanfaatkan semua, tidak ada yang terbuang.

4.      Pengontrolan
Dalam budi daya sebaiknya dilakukan pengontrolan setaip harinya, khususnya pada kolam pengairan dan kondisi ikan. Bila ada bocoran pada pematang segera diperbaiki agar ketinggian air dan kesuburan kolam dapat dipertahankan.

5.      Pemanenan
Pemanenan bawal dilakukan dengan cara menyurutkan air secara perlahan-lahan sampai 10-20 cm. benih ditangkap sedikit demi sedikit dengan menggunakan waring. Benihnya dimasukan dalam ember dan ditampung dalam hapa yang dipasang tidak jauh dari tempat panen. Bila sudah ditangkap semua, benih dipindahkan ke bak penampungan benih yang ada di hacthery untuk ditangani lebih lanjut.

B.     PEMBESARAN
Pembesaran merupakan kegiatan pemeliharaan benih dari hasil pendederan (ukuran 4 inci atau 25 gr) sampai mencapai konsumsi atau sampai calon induk. Masa pembesaran biasanya lebih lama dibanding pendederan yaitu sebesar 4-5 bulan atau tergantung dari kebutuhan dasar. Setelah masa tersebut, ikan bawal biasanya sudah mencapai ukuran konsumsi, yaitu 400-500 g/ekor.

v  Pengendalian hama dan penyakit
A.     Pencegahan dan pengobatan secara umum
Ada beberapa cara untuk mencegah hadirnya hama, diantaranya yaitu:
1)      Kolam dikeringkan sampai tanah dasarnya retak-retak
2)      Dilakukan pengapuran saat persiapan kolam
3)      Pada pintu masuk dipasangkan saringan.
   Walaupun usaha pencegahan sudah dilakukan, tetapi terkadang ikan yang dipelihara masih bisa terserang hama dan penyakit. Bila hal itu terjadi, jalan terakhirnya adalah dengan melakukan pengobatan. Ada beberapa cara pengobatan yang dapat dilakukan diantaranya:
a.    Melalui air kolam
Cara ini dilakukan dengan mencampurkan obat pada air kolam yang berisi ikan yang sakit. Namun sebelum ditebarkan, volume air kolam harus diketahui dahulu agar dosis obat yang diberikan sesuai dengan anjuran.
b.    Melalui perendaman
Dalam perendaman, ikan yang sakit harus dipanen dahulu, kemudian dirandam dalam larutan obat dengan dosis sesuai anjuran.
c.    Melalui makanan
Pengobatan melaluin makanan atau system oral dilakukan dengan memberi pakan yang suda diberi pakan obat tertentu pada ikan yang sakit.
d.    Melalui ikan langsung
Pengobatan pada  ikan langsung yang sakit dilakukan dengan cara mengolesi obat pada tubuh ikan terutama tubuh bagian luar, seperti sisik, kepala, atau mata.


B.     Pencegahan dan pengobatan secara khusus
1.      Hama
Secara umum, hama yang biasa menyerang ikan bawal tidak berbeda dengan hama yang menyerang ikan tawar lainnya. Beberapa jenis hama tersebut yaitu, notonecta, ucrit, belut,dan ular 
a.      Notonecta
      Notonekta sangat menyenangi pereiran yang banyak mengandung bahan  organic dan terdapat   tanaman air yang membusuk. Binatan ini biasa bergerak  turung naik kepermukaan air  untuk mengambil oksigen dan udara . apa bila perairan yang ditempati kurang cocok, binatan ini akan berpindah kekolam lain dengan cara terbang.
Oleh karena bisa terbang maka sampai saat ini pencegahannya masih sulit dilakukan. Cara yang terbaik yang dilakukan yaitu             dengan mengurangi jumlahnya. Caranya dengan mengurangi kandungan bahan organic di kolam dan membuang tanaman air yang ada.

b.      Ucrit
      Lingkungan hidup yang disenangi ucrit hampir sama dengan notonecta, yaitu perairan yang banyak mengandung bahan organik, seperti adanya jerami dan rerumputan. Serangan binatang ini lebih berbahaya disbanding notonecta karena dalam sehari dapat menyerang beberapa ikan. Cara penyerangannya dengan menjepit perut benih sampai robek, kemudian benih dimangsanya.
Keberadaan ucrit dapat dicegah dengan cara menggunakan obat yang disebut dengan dosis 2 mg/l.

c.       Belut
      Belut merupakan jenis ikan yang banyak ditemukan di sawah-sawah. Selain disawah, belut juga ditemukan dipematang-pematang kolam sehingga sering kali menyebabkan kebocoran pematang.

d.      Ular sawah
      Ular sawah merupakan jenis ular yang biasa hidup disawah. Pencegahan ular sawah dapat dilakukan dengan memagar pematang dengan pagar bamboo yang rapat. Sedangkan pemberantasan ular dilakukan dengan membunuh ular yang masuk ke kolam pemeliharaan.

2.        Penyakit
      Penyakit adalah organism yang hidup dan berkembang dalam tubuh ikan sehingga organ tubuhnya terganggu. Ada beberapa penyakit yang biasa menyerang ikan bawal diantaranya:

a.        Jamur
      Penyakit jamur pada ikan bawal disebabkan oleh jamur saprolegnia sp dan achlya sp. Selain menyerang bawal, saprolegnia juga menyerang hampir semua jenisikan tawar, termasuk telurnya. Penyakit jamur dapat dicegah dengan menjaga kualitas air agar tetap baik, menangani ikan atau telur dengan baik, member pakan tambahan yang cukup, dan tidak menebarkan telur yang terlalu padat.

b.    Penyakit bintik putih
      Penyakit bintik putih (whit spot) pada ikan bawal dan ikan air tawar lainnya biasanya disebabkan oleh parasit ichtyiopthiris multifiliis. Usaha pencegahan terhadap penyakit bintik putih yaitu dengan cara menjaga kualitas air tetap baik, mempertahankan suhu air 28 C dan menggunakan alat yang bersih.

c.    Trichodiniasis
          Penyakit ini disebabkan oleh parasit yang disebut trichodina sp. Penyakit ini menyerang organ tubuh bagian luar, seperti kulit, sirip, dan insang. Cara menyerangnya dengan menempelkan tubuhnya pada organ tubuh yang menjadi sasarannya.. usaha pencegahannya yakni member pakan tambahan yang cukup dan bergizi tinggi, filterisasi dan menaikan suhu air.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar