Tugas
2
BUDI DAYA IKAN BAWAL
AIR TAWAR
OLEH:
NAMA : ASHAR
JUNIANTO
STAMBUK : I1A1 10 050
PROG. STUDI : M S P (genap)
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2011
BUDI
DAYA IKAN BAWAL AIR TAWAR
v
Mengenal lebih dekat bawal air tawar
Dilihat asal-usulnya, bawal
bukanlah ikan asli Indonesia, tetapi berasal dari negeri samba, brazil. Ikan
ini dibawah ke Indonesia oleh para importir ikan hias dari singapura dan brazil
pada tahun 1980. Di Indonesia ikan ini disebut sebagai bawal karena mirip
dengan bawal air laut.
Meskipun kedudukan ikan bawal belum
bisa disejajarkan dengan ikan-ikan konsumsi lainnya, tetapi kehadirannya
memiliki arti tersendiri, terutama dalam memperkaya khasanah ikan budi
daya di Indonesia.
v
Silsilah
Silsilah ikan bawal air tawar
sebagai berikut:
Filum : chordate
Subfilum : craniata
Kelas : pisces
Subkelas : neoptergii
Ordo : cypriniformes
Subrodo :cyprinoidea
Family : characidae
Genus : colossoma
Spesies : colossoma
macropomum
A. PEMBENIHAN
Pembenihan ikan bawal meliputi
beberapa tahap kegiatan, seperti pemeliharaan induk, pemberokan, penyuntingan,
pemijahan, penetasan telur, dan pemeliharaan larva serta pemeliharaan benih.
1. Pemeliharaan
induk
Pemeliharaan induk atau disebut
pula pematangan gonad merupakan kegiatan pemeliharaan induk sampai induk matang
gonad atau siapuntuk dipijahkan. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang paling
penting dari pembenihan. Bila pemeliharaan induk dilakukan dengan baik, maka
perkembangan gonad pun akan baik dan kualitas telurnya juga baik.
Pemeliharaan induk bawal sebaiknya
dilakukan secara monokultur atau hanya dipelihara ikan bawal saja Karena bila
dilakukan polikultur dikhawatirkan ikan
bawal akan mengganggu ikan lainnya.
2. Seleksi
induk
Satu bulan sesudah musim hujan,
sekitar bulan oktober, dilakukan seleksi induk tahap awal. Seleksi induk tahap
berikutnya disesuaikan dengan kebutuhan atau permintaan pasar.
Cara menyeleksi induk bawal
sebagai berikut:
1.
Air
kolam disurutkan secara perlahan-perlahan sampai mencapai ketinggian 40 cm
2.
Induk-induk
digiring ke salah satu sudut dengan menggunakan jarring. Bila sudah dikumpul,
induk ditangkap dengan menggunakan tangan dan kemudian diperiksa satu per satu
3.
Induk betina yang matang telur dicirikan dengan
perut yang buncit dan lubang kelamin yang berwarna kemerahan. Berat induk
betina sebaiknya 4 kg.
4.
Ciri
induk jantan yang matang gonad yaitu bila perut dipijat kearah lubang kelamin
akan keluar cairan berwarna putih susu atan sperma. Perut induk jantan tetap
seperti biasa . berat induk jantan sebaiknya 3-4 kg.
3. pemberokan
Pemberokan merupakan kegiatan
menyimpan induk-induk yang berasaldari kolam
pemeliharaan induk hingga induk
disuntik untuk di pijahkan. Kegiatan ini dilakukan karena gonad induk masih
banyak mengandung lemak. Di samping itu, pemberokan bertujuan untuk memudahkan
dalam membedakan induk yang gendut karena telur atau gendut karena makanan.
Ada pula hal penting yang perlu
diperhatikan dalam pemberokan yaitu:
a.
Air
harus bersih (tidak mengandung pakan) serta mengalir secara kontinu agar ikan
tidak mengalami stress dan oksigen dapat disuplai secara terus menerus.
b.
Induk
tidak boleh di beri pakan tambahan agar kandungan lemaknya tidak bertambah.
Pemberokan ini
dilakukan selama 2-3 hari.
4. penyuntikan
Penyntikan merupakan kegiatan
memasukan hormon perangsang kedalam tubuh induk dengan menggunakan alat suntik
agar telurnya keluar. Alat yang digunakan meliputi pisau, talenan, piset,
penggerus, dan alat suntik. Adapun bahan-bahan yang digunakan yaitu hipofisa
dari ikan donor (ikan mas atau sejenisnya seberat 500-600 gram), ovarium, atau
HCG, dan aquabidestilata. Biasanya ikan bawal di suntik dengan tepat di bagian
belakang sirip punggung. Kedalaman antara 1-2 cm dengan kemiringan 30 derajat
dari arah punggung.
5.
Pemijahan
Pemijahan ikan bawal
dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu induced breeding dan induced spawning.
a. Induced
breeding
Dalam
pembenihan induced breeding, induk jantan dan induk betina yang sudah di suntik
dimasukkan ke dalam bak yang berbeda. Tujuannya adalah agar tidak terjadi
pemijahan yang tidak diinginkan. Air dalam bak atau kolam tersebut harus tetap
mengalir agar induk tudak stress dan proses ovulasi telur tidak terganggu.
b. Induced
spawning
Induced
spawning merupakan system pemijahan ikan bawal dimana induk-induk yang telah
disuntik itdak di-streefing, tetapi
dibiarkan memijah sendiri seperti pemijahan alami. Kelebihan system ini yaitu
pekerjaan selama pemijahan tidak banyak. Sedangkan kelemahannya yaitu ada
kemungkinan tidak semua telur keluar dan pembuahannya kurang sempurna.
Langkah-langkah dalam pemijahan secara induced spawning meliputi persiapan bak,
pemasukan air, penebaran induk, pengontrolan dan pengambilan telur.
6. penetasan
Penetasan merupakan kegiatan merawat telur-telur yang sudah
dikeluarkan dari induk betina swampai menetas. Penetasan telur bawal dapat di
lakukan dalamcorong penetasan, konikel, atau akuarium. Kegiatan penetasan
dibagi dalambeberapa tahap, yakni persiapan, pemasukan air, penebaran telur,
pembuangan telur yang tidak menetas, dan pergantian air.
Tempat penetasan sebelumnya
dibersihkan dan di jemur terlebih dahulu selama 1-2 hari. Kemudian, tempat
penetasan diisi air setinggi 30 cm untuk akuarium, 80 cm untuk konikel, dan
sesuai ketinggian bak untuk corong penetasan. Untuk daerah yang suhu airnya
dibawah 25 C, tempat penetasan tersebut perlu dilengkapi dengan pemanas air
atau heater. Bila memakai akuarium, perlu dilengkapi dengan aerator. Dua jam
setelah pemasukan telur, heater dan aerator dihidupkan.
7. pemeliharaan larva
Pemeliharaan larva merupakan
kegiatan merawat telur-telur yang baru menetas sampai siap ditebar ke tempat
pemeliharaan. Kegiatan ini dapat dilakukan di akuarium dan dikolam. Kelebihan
benih pemeliharaan di akuarium adalah lebih terkontrol dan kematian dapat
ditekan sekecil mungkin, tetapi kelemahannya, pekerjaannya lebih dekat karena
harus merawat setiap hari. Adapun kelebihan pemeliharaan di kolam yaitu
pekejaan tidak banyak dan biayanya dapat ditekan serendah mungkin.
a. Pemeliharaan larva di aquarium
Pemeliharaan larva di
aquarium dimulai dengan mempersiapkan aquarium yang akan digunakan. Akuarium yang
sudah bersih di jemur selama dua hari, kemudian diisi air bersih setinggi 30
cm.
Setelah akuarium dan
perlengkapannya siap, larva dimasukkan dengan hati-hati.
b. Pemeliharaan
larva di kolam
Selain di akuarium,
larva juga bisa dipelihara dikolam. Namun, sebelumnya kolam harus disiapkan
terlebih dahulu. Persiapan kolam meliputi pengeringan, perbaikan pematang,
pengolahan tanah dasar, pembuatan kemalir pengapuran, pemupukan serta
pengendalian hama dan penyakit.
1. Pengeringan
Pengeringan tanah
dilakukan selama 2-3 hari atau tergantung cuaca. Tujuan utamanya adalah untuk
memberantas hama dan penyakit, memperbaiki struktur tanah, membuang gas-gas
beracun. Disamping itu, pengeringan dapat memudahkan dalam perbaikan pematang,
pengolahan tanah dasar kolam, dan pembuatan kemalir.
2. Perbaikan
pematang
Perbaikan pematang
dilakukan dengan cara menutup seluruh bagian permukaan pematang dengan tanah
dasar kolam. Tujusn perbaikan adalah supaya kolam tidak bocor sehingga
ketinggian dapat dipertahankan dan kesuburan kolam dapat dijaga
3. Pengolahan
tanah
Pengolahan tanah
dasar dilakukan dengan cara mencangkul seluruh bagian permukaan tanah dasar,
kemudian membaliknya. Tujuan pengolahan tanah dasar adalah agar tanahnya kedap
air, strukturnya baik dan higenis.
4. Pembuatan
kemalir
Kemalir (saluran air
di dasar kolam) dibuat memanjang dari pintu pemasukan sampai pengeluaran air.
Ukuran lebar 40-50 cm danj tinggi 10-15 cm. kemalir ini dibuat untuk
mempermudah saat panen dan sebagai tempat berlindung ikan pada siang hari.
5. Pengapuran
kolam
Pengapuran kolam
dilakukan dengan menebar butiran kapur yang halus atau larutan air kapur ke
seluruh tanah dasar dan pematang kolam. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pH,
alkanitas, dan memberantas hama serta penyakit.
6. Pemupukan
Pemupukan dilakukan
dengan cara menebarkan pupuk keseluruh bagian dasar elah kolam. Pemupukan bertujuan
untuk menumbuhkan pakan alami.
7. Pengendalian
hama dan penyakit
Pengendalian hama dan
penyakit dilakukan setelah kolam direndam selama 2-3 hari. Tujuannya adalah
membunuh hama dan penyakit yang merugikan dan membunuh binatang pemangsa pakan
alami yang dibutuhkan.
8. Pemeliharaan
benih
Pemeliharaan benih
merupakan kegiatan memelihara benih yang berasal dari tempat pemeliharaan larva
(dari akuarium atau kolam) yang beruk8uran ¼ sampai 1\2 inci sampai beni siap dipelihara, dikolam
pendederan.
9. Penanganan
beni
Bila sudah dibiarkan
semalam, biasanya beni suda segar kembali dan kondisinya suda puli. Langkah
selanjutnya adalah seleksi beni, perhitungan beni, penyuci hamaan, pemberokan,
dan pengangkutan.
a. Seleksi
beni
Seleksi beni
dilakukan untuk memisakan antara beni yang berukuran besar dengan beni yang
berukuran kecil. Masing-masing ukuran ditampung dalam bak yang berbeda.
Pemisahan beni berdasarkan ukuran tersebut mempunyai tujuan agar dalam satu
kolam hanya berisi beni dengan ukuran seragam sehinga tidak ada persaingan
dalam makanan dan bila di jual, akan mendapat harga yang layak karna ukuranya
seragam.
b. Perhitugan
beni
Beni dihitung setelah
diseleksi. Tujuanya untuk mengetahu jumlah beni yang dihasilkan selama
pemeliharaan. Dengan diketahui jumlahnya, dapat diketahui pula keuntungan usaha
tersebut bila beni akan di jual.
c. Penyuci
hamaan.
Kegiatan ini
merupakan usaha untuk menhilangkan dan mencegah adanya penyakit dalam beni. Hal
ini dilakukan agar beni terbebas dari penyakit bsehingabila akan dipelihara
lagi atau dijual ikan dalam keadan sehat. Disamping itu, biasanya beni yang
baru dipanen banyak yang terluka akibat goresan alat tangkap. Luka tersebut
harus disembukan terlebi dahulu sebelumbeni itu akan dijual.
d. Pemberokan
Pemberokan merupakan
kegiatan menyimpan ikan untuk sementara waktudengan tujuan agarkotoran dalam
perut ikan berkurang.
Pemberokan biasanya
dilakukan dalam bak penampung beni selama pemberokan, air dalam bak harus tetap
bersi dan mengalir. Selam pemberokan ikan tidak bole di beri pakan. Pemberokan
biasanya di lakukanselama satu sampai dua hari.
e. Pengangkutan
Mengakut ikan
berate memindakan ikan dari satu tempat ketempat yang lain. Pengankutan ini harus dilakukan pada saat
suhu udarsa renda, itu pagi atau malam hari
B. PENDEDERAN
Pendederan
merupakan kegiatan pemeliharaan benih hingga mencapai ukuran 4 inci (25 gram)
yang siap dijual sebagai ikan hias atau dipelihara di kolam pembesaran.
Berdasarkan jenis kegiatannya, pendederan bawal
meliputi persiapan kolam, penebaran benih, pemberian pakan tambahan,
pengontrolan dan pemanenan.
1.
Persiapan
kolam
Persiapan kolam pada
prinsipnya sama dengan persiapan kolam pemeliharaan larva.
2.
Penebaran
benih
Penebaran benih
dilakukan bila kolam sudah siap. Ada empat hal yang harus diperhatikan dalam
penebaran benih, yaitu waktu penebaran, ikuran benih, padat tebar dan cara
penebaran.
3.
Pemberian
pakan tambahan
Setelah 2-3 hari
ditebar atau bila pakan alami sudah mulai berkurang,benih di beri pakan
tambahan berupa tepung pelet atau pelet butiran. Pemberian paka tambahan ini
sebaiknya dilakukan 3 kali sehari, yaitu pagi, siang, dan sore hari. Tujuannya
agar pakan yang diberikan dapat dimanfaatkan semua, tidak ada yang terbuang.
4.
Pengontrolan
Dalam budi daya
sebaiknya dilakukan pengontrolan setaip harinya, khususnya pada kolam pengairan
dan kondisi ikan. Bila ada bocoran pada pematang segera diperbaiki agar
ketinggian air dan kesuburan kolam dapat dipertahankan.
5.
Pemanenan
Pemanenan bawal
dilakukan dengan cara menyurutkan air secara perlahan-lahan sampai 10-20 cm.
benih ditangkap sedikit demi sedikit dengan menggunakan waring. Benihnya
dimasukan dalam ember dan ditampung dalam hapa yang dipasang tidak jauh dari
tempat panen. Bila sudah ditangkap semua, benih dipindahkan ke bak penampungan
benih yang ada di hacthery untuk ditangani lebih lanjut.
B. PEMBESARAN
Pembesaran merupakan
kegiatan pemeliharaan benih dari hasil pendederan (ukuran 4 inci atau 25 gr)
sampai mencapai konsumsi atau sampai calon induk. Masa pembesaran biasanya
lebih lama dibanding pendederan yaitu sebesar 4-5 bulan atau tergantung dari
kebutuhan dasar. Setelah masa tersebut, ikan bawal biasanya sudah mencapai
ukuran konsumsi, yaitu 400-500 g/ekor.
v
Pengendalian hama dan penyakit
A. Pencegahan
dan pengobatan secara umum
Ada
beberapa cara untuk mencegah hadirnya hama, diantaranya yaitu:
1)
Kolam
dikeringkan sampai tanah dasarnya retak-retak
2)
Dilakukan
pengapuran saat persiapan kolam
3)
Pada
pintu masuk dipasangkan saringan.
Walaupun
usaha pencegahan sudah dilakukan, tetapi terkadang ikan yang dipelihara masih
bisa terserang hama dan penyakit. Bila hal itu terjadi, jalan terakhirnya
adalah dengan melakukan pengobatan. Ada beberapa cara pengobatan yang dapat
dilakukan diantaranya:
a. Melalui
air kolam
Cara
ini dilakukan dengan mencampurkan obat pada air kolam yang berisi ikan yang
sakit. Namun sebelum ditebarkan, volume air kolam harus diketahui dahulu agar
dosis obat yang diberikan sesuai dengan anjuran.
b. Melalui
perendaman
Dalam
perendaman, ikan yang sakit harus dipanen dahulu, kemudian dirandam dalam
larutan obat dengan dosis sesuai anjuran.
c. Melalui
makanan
Pengobatan
melaluin makanan atau system oral dilakukan dengan memberi pakan yang suda
diberi pakan obat tertentu pada ikan yang sakit.
d. Melalui
ikan langsung
Pengobatan
pada ikan langsung yang sakit dilakukan
dengan cara mengolesi obat pada tubuh ikan terutama tubuh bagian luar, seperti
sisik, kepala, atau mata.
B. Pencegahan
dan pengobatan secara khusus
1. Hama
Secara
umum, hama yang biasa menyerang ikan bawal tidak berbeda dengan hama yang
menyerang ikan tawar lainnya. Beberapa jenis hama tersebut yaitu, notonecta,
ucrit, belut,dan ular
a. Notonecta
Notonekta sangat menyenangi pereiran yang
banyak mengandung bahan organic dan
terdapat tanaman air yang membusuk.
Binatan ini biasa bergerak turung naik
kepermukaan air untuk mengambil oksigen
dan udara . apa bila perairan yang ditempati kurang cocok, binatan ini akan
berpindah kekolam lain dengan cara terbang.
Oleh
karena bisa terbang maka sampai saat ini pencegahannya masih sulit dilakukan.
Cara yang terbaik yang dilakukan yaitu dengan
mengurangi jumlahnya. Caranya dengan mengurangi kandungan bahan organic di
kolam dan membuang tanaman air yang ada.
b. Ucrit
Lingkungan hidup yang disenangi ucrit
hampir sama dengan notonecta, yaitu perairan yang banyak mengandung bahan
organik, seperti adanya jerami dan rerumputan. Serangan binatang ini lebih
berbahaya disbanding notonecta karena dalam sehari dapat menyerang beberapa
ikan. Cara penyerangannya dengan menjepit perut benih sampai robek, kemudian
benih dimangsanya.
Keberadaan
ucrit dapat dicegah dengan cara menggunakan obat yang disebut dengan dosis 2
mg/l.
c. Belut
Belut merupakan jenis ikan yang banyak
ditemukan di sawah-sawah. Selain disawah, belut juga ditemukan
dipematang-pematang kolam sehingga sering kali menyebabkan kebocoran pematang.
d. Ular
sawah
Ular sawah merupakan jenis ular yang biasa
hidup disawah. Pencegahan ular sawah dapat dilakukan dengan memagar pematang
dengan pagar bamboo yang rapat. Sedangkan pemberantasan ular dilakukan dengan
membunuh ular yang masuk ke kolam pemeliharaan.
2.
Penyakit
Penyakit adalah organism yang hidup dan
berkembang dalam tubuh ikan sehingga organ tubuhnya terganggu. Ada beberapa
penyakit yang biasa menyerang ikan bawal diantaranya:
a.
Jamur
Penyakit jamur pada ikan bawal disebabkan
oleh jamur saprolegnia sp dan achlya sp. Selain menyerang bawal,
saprolegnia juga menyerang hampir semua jenisikan tawar, termasuk telurnya.
Penyakit jamur dapat dicegah dengan menjaga kualitas air agar tetap baik,
menangani ikan atau telur dengan baik, member pakan tambahan yang cukup, dan
tidak menebarkan telur yang terlalu padat.
b. Penyakit
bintik putih
Penyakit bintik putih (whit spot) pada ikan bawal dan ikan air
tawar lainnya biasanya disebabkan oleh parasit ichtyiopthiris multifiliis.
Usaha pencegahan terhadap penyakit bintik putih yaitu dengan cara menjaga
kualitas air tetap baik, mempertahankan suhu air 28 C dan menggunakan alat yang
bersih.
c. Trichodiniasis
Penyakit
ini disebabkan oleh parasit yang disebut trichodina
sp. Penyakit ini menyerang organ tubuh bagian luar, seperti kulit, sirip,
dan insang. Cara menyerangnya dengan menempelkan tubuhnya pada organ tubuh yang
menjadi sasarannya.. usaha pencegahannya yakni member pakan tambahan yang cukup
dan bergizi tinggi, filterisasi dan menaikan suhu air.