Untuk menjalani kehidupan yang sukses di butuhkan usaha dan
pengorbanan yang sangat besar dalam meraih kesuksesan
To live a successful life in business and need a huge
sacrifice in achieving success
Jangan pernah putus asa terhadap sesuatu yang dapat menyulitkan
kamu dan jangan pernah mengeluh dan berkata tidak terhadap sesuatu yang belum
kamu lakukan
Do notever give up
on something that can be difficult and you should never complain and say no to
something you do not
Berikanlah yang terbaik terhadap ilmu yang kamu miliki
sehingga orang lain bisa melakukannya dengan tindakan yang bermanfaat
Givethe best of the
knowledge that you have so that others can do it with actions that benefit
1.Berniat dalam hati, tidak
perlu dilafazkan. Contoh Niat, “Bismillâhi al-Rahmâni al-Rahîm,
sengaja aku mandi wajib (membersihkan hadas dan najis) karena Allâh
subhânahu wata`âlâ.
2.Membasuh Seluruh Anggota
Badan. Pada saat membasuh anggota badan, ada beberapa hal yang
disunatkan:
a.Mulailah dengan
mencuci kedua tangan tiga kali.
b.Kemudian
membasuh kemaluan.
c.Lalu
berwudhu’ secara sempurna, seperti halnya wudhu’ untuk shalat. Mulai
dari sebelah kanan.
d.Kemudian
menuangkan air ke atas kepala sebanyak tiga kali sambil
menyelang-menyelangi rambut agar air sampai membasahi urat-uratnya. (ini
khusus membasahi kepala saja atau sama dengan seseorang membersihkan
rambutnya pakai shampo).
e.Lalu
mengalirkan air keseluruh badan dengan memulai sebelah kanan lalu
sebelah kiri tanpa mengabaikan kedua ketiak, bagian dalam telinga, pusar
dan jari-jari kaki serta menggosok anggota tubuh yang dapat digosok.
Mengalirkan air sedikitnya tiga kali. Selesai.
f.Khusus
untuk perempuan yang berambut panjang tidak diwajibkan menguraikan
rambutnya seperti laki-laki. Sabda Rasul Allâh SAW,
“Bahwa seseorang perempuan bertanya kepada Rasul Allâh SAW: “Jalinan
rambutku amat ketat, haruskah diuraikan jika hendak mandi janabah? ”Rasul
AllâhSAW menjawab:
“Cukuplah bila engkau menuangkan ke atasnya air tiga kali, kemudian
engkau timbakan ke seluruh tubuhmu. Dengan demikian engkau telah suci.”
(HR. Ahmad, Muslim, dan Tirmidziy).
Semua
aturan ini berdasarkan pemahaman prinsip-prinsip ajaran Islam, yang
mengandung hikmah dan kebaikan untuk semua manusia, terutama sekali bagi
umat islam, untuk menjaga kepuasan bagi sesama pasangan berdasarkan
tujuan awal dari pernikahan yaitu ibadah kepada Allâh, serta untuk
menjaga kelestarian keturunan, disamping suatu wadah penyaluran hasrat
sex yang dimiliki manusia kepada lawan jenis secara sehat dan
bermartabat lagi terhormat. Maka bertakwalah kepada Allâh dan ta`atlah.
Ketahuilah,
pada hakekatnya maksud dari syari`at adalah mentaati Allâh secara
mutlak, karena manusia hanya dapat mengkaji, memahami dan mengamalkannya
berdasarkan kemampuan intelektual yang dianugerahkan-Nya.
Dalam
berbagai literatur ditemukan banyak fatwa-fatwa ulama tentang
perempuan, berkisar antara profesi dan status perempuan sebagai mitra
laki-laki dalam urusan mu`amalah, namun dalam masalah ibadah, perempuan
mendapat tempat tersendiri. Contoh, perempuan yang haid tidak diwajibkan
melakukan shalat, sampai ia suci, dari haid atau bahkan dalam keadaan
nifas juga termasuk dalam kategori ini. Contoh lain, seorang isteri yang
ingin berpuasa sunat dalam keadaan yang sama ia harus menuhi hasrat
seksual suaminya, pada saat itu, bagi sang isteri tidak ada pilihan
lain, hanya memenuhi hasrat suaminya, dengan ikhlas, akan menjadi ibadah
baginya, melebihi puasanya yang akan dilakukan.
Lelaki
(suami) yang bertaqwa, tentulah tidak meminta istrinya membatalkan
puasa, hanya karena ingin memenuhi hajat libidonya. Hamba yang mukmin
dan muttaqin, tentulah mampu mengendalikan hasratnya.
Demikian
Islam menghormati kaum laki-laki dan menghargai perempuan dengan pahala
yang seharusnya berada dalam keinginan yang tidak terbayangkan. Dan
banyak lagi peluang-peluang terhormat lainnya terkadang diabaikan atau
bahkan meremehkannya. Nabi Muhammad SAW pernah mengisyaratkan, “kalaulah
tidak dilarang makhluk menyembah makhluk, maka akan aku perintahkan
isteri menyembah pada suaminya.”
Begitu
berharganya penghormatan yang diberikan kepda sang suami. Konsekwensi
dari penghormatan terhadap suami (lelaki) ini, maka seorang suami
bertanggungjawab terhadap perlindungan dan kasih sayang tercurah dengan
tulus kepada istrinya.
Di
mata sang isteri hanya suaminya menjadi sanjungan, setelah kecintaan
kepada Allâh dan Rasul.
Maklumilah,
bahwa Allah pula yang mewasiatkan kepada setiap manusia agar
menghormati dan berterima kasih kepada kedua orang tua (ayah dan bunda).
LingkunganA merupakan
suatu tatanan yang terbentuk secara alami dengan kondisi tertentu yang bersifat
objektif dan dapat berubah berdasarkan faktor-faktor tertentu. Misalnya :
terjadinya gempa bumi, pergeseran kerak bumi dan akibat yang dilakukan campur
tangan manusia baik yang bersifat positif maupun negatif. Sedangkan pesisirB
merupakan daerah peralihan antara darat
dan lautan yang saling terkait satu sama lain.
Di lingkungan pesisir tidak hanya di
hidupi oleh mahluk hidup yang bersifat bioticC namun kehadiranabiotikD
juga sangat mempengaruhinya. Beberapa di antaranya di temukan sebagai bebatuan,
sampah-sampah an organik, substratE berpasir,
berlumpur maupun kadang-kadang berbatu. Hal ini merupakan suatu tatanan
ekosistem yang bersifat kontinyu. Artinya bahwa parameter-parameter tersebut
saling terkait satu sama lain dan saling mengikat. Interaksi di dalamnya
merupakan salah satu bentuk ekosistem yang hidup karena terjadi siklus
kehidupan yang cukup kompleks. Terjadinya kerusakan dari salah satu parameter
tersebut akan mengakibatkan keterpengaruhan pada parameter yang lain. Dalam hal
ini diperlukan manajemen pengelolaan yang berkelanjutan sehinggadegredasiF
terhadap lingkungan dapat di minimalisirG
Selain itu di daerah pesisir juga di
dominasi oleh masyarakat nelayan yang sangat menggantungkan kehidupannya di
daerah pesisir. Kehidupan masyarakat di daerah pesisir sangatlah sederhana, hal
ini dapat dilihat dari aspek kehidupan mereka. Secara faktalitas ada beberapa
karakteristik masyarakat pesisir :
a)Perumahan
Rumah-rumah yang terdapat di daerah
pesisir sangatlah tidak teratur dan masih mengandalkan atau menggunakan
perkakas bangunan yang relatif masih sederhana pula. Rumah mereka biasanya
masih terbuat dari atap daun rumbia berdinding papan bahkan masih ada yang
menggunakan dinding gaba-gaba yang berasal dari ranting pohon sagu, lantainya
masih beralaskan tanah walaupun sudah ada yang menggunakan semen dan papan
(untuk rumah yang bertiang panjang).
b)Mata
Pencaharian
Sangat bergantung pada laut dimana
hampir setiap hari para nelayan turun melaut bersama-sama anaknya. Namun dewasa
ini di beberapa daerah khususnya di wilayah pesisir. masyarakatnya ada yang
sudah berpropesi sebagai pegawai maupun menjadi buruh bangunan.
c)Sistem
Pendidikan
Dalam bidang pendidikan tergolong
sangat rendah, kebanyakan anak-anak di wilayah pesisir tidak bersekolah atau
putus sekolah. Hal ini berkaitan dengan bidang ekonomi yang tidak mencukupi
kebutuhan mereka. Sehingga secara tidak langsung sangat berpengaruh terhadap
sistem ilmu pengetahuan mereka. Sekolah-sekolah yang di bangun tidak berjalan
secara maksimal sehingga terhenti. Karena faktor biaya yang sangat minim.
d)Teknologi
Teknologi
modern di wilayah pesisir hampir tidak tersentu sama sekali oleh masyarakatnya.
Hal ini terjadi karena jauhnya jangkaun peradaban dari perkotaan. Sehingga
masih melibatkan teknologi yang masih sangat sederhana
Secara langsung
kehidupan masyarakat pesisir dapat dilihat pada diagram alir berikut ini :
Masyarakat
Pesisir
Teknologi
Sistem Pendidikan
Mata Pencaharian
Perumahan
? + ? ?
Keterangan : ? = Perlu adanya perubahan
+ = Sebagian Betul namun perlu adanya penambahan
kerja sampingan
Strategi Pembedahan Wilayah Pesisir
A
E
D
C
B
Menghasilkan Output Sesuai Keinginan
Namun Berbasis Adabiltas
GLOSARIUM
LingkunganA:Merupakan suatu
tatanan yang terbentuk secara alami dengan kondisi tertentu yang bersifat
objektif dan dapat berubah berdasarkan faktor-faktor tertentu. Misalnya :
terjadinya gempa bumi, pergeseran kerak bumi dan akibat yang dilakukan campur
tangan manusia baik yang bersifat positif maupun negatif
PesisirB
: merupakan daerah peralihan
antara darat dan lautan yang saling
terkait satu sama lain.
BioticC : Komponen
Hidup
AbiotikD : Komponen
tak Hidup
substratE : Media tempat menempel organisme
degredasiF : penurunan
kualitas baik suatu individu, kelompok maupun lingkungan, terjadi kerusakan
pada salah satu parameter yang penting, menjadi tidak baik
minimalisirG : Pengurangan, menekan menjadi sedikit
Asal
mula kegiatan akuakultur tidak diketahui secara pasti kapan dan oleh siapa
dimulai. Kegiatan akuakultur pertama kali diduga dilakukan oleh orang Mesir pada
ikan nila dan/atau orang China pada ikan mas. Kegiatan pemeliharaan kedua jenis
ikan tersebut kemudian menyebar ke Asia dan Eropa (LANDAU 1992). Kegiatan
akuakultur atau budidaya biota air kini telah banyak diketahui dan dipraktekan
oleh sefragian besar penduduk dunia, terutama yang mendiami daerah dataran
rendah, sekitar daerah aliran sungai, waduk, danau.dan pantai. Bahkan pada era
globalisasi saat ini, kegiatan pemeliharaan biota air telah merambah ke
masyarakat yang mendiami daerah perkotaan, di dalam rumah sederhana sampai di
rumah mewah, dari toko kelontong sampai ke pusat perbelanjaan (mall).
pengetahuan
yang mendasar tentang akuakultur akan Berbekal pengetahuan yang memadai itulah
biasanya pembudidaya biota air akan berhasil menikmati hasil kegiatan
budidayanya, baik sebagai pengembangan kegemaran (hobby), penghasil bahan
pangan untuk keluarga, maupun sebagai sumber penghasilan. Sebagai hobby
misalnya pemeliharaan biota air pada akuarium; sebagai penghasil pangan untuk
keluarga misalnya budidaya skala keluarga pada ikan lele dan belut; dan sebagai
sumber penghasilan misalnya budidaya skala komersial pada ikan lele, gurameh,
bandeng, udang dan kerapu.
Produksi
perikanan dunia dari sector akuakultur adalah lebih dari 13 juta metrik ton per
tahun (LANDAU 1992), dan produksi tersebut cenderung terus meningkat.
Peningkatan produksi hasil usaha akuakultur tersebut sangat penting artinya
untuk kawasan Asia yang mayoritas padat penduduk dengan tingkat penghasilan per
kapita relatif rendah. Meskipun kegiatan budidaya biota air telah banyak
dipraktekan oleh masyarakat Indonesia, namun pengetahuan dasar tentang budidaya
biota air kadang-kadang belum banyak diketahui dan dipahami. Oleh karena ltu,
pada tulisan ini akan disajikan secara nngkas tentang pengetahuan dasar
akuakultur.
Apa
Itu Akuakultur ?
Beberapa pakar ada yang mendefinisikan
akuakultur sebagai kegiatan pemeliharaan biota air pada kondisi yang
terkontrol, baik secara intensif maupun semimtensif. Namun demikian, ada pakar
yang menyatakan bahwa akuakultur merupakan kegiatan pemeliharaan flora dan
fauna air, serta kegiatan untuk memproduksi biota (organisme ) akuatik
dilingkungan terkontrol dalam rangka mendapat keuntungan (profit),namun secara
umum budidaya perairan merupakan bentuk pemeliharaan dan penangkapan berbagai
macam hewan atau tumbuhan perairan yang menggunakan air sebagai komponen
pokoknya. Kegiatan-kegiatan umum termasuk didalamnya adalah budidaya ikan,
udang, tiram serta serat budidaya, rumput laut alga dengan batasan tertentu.
Sebenarnya, cakupan budidaya perairan sangat luas, namun penguasan teknologi
membatasi komoditi tertentu yang dapat diterapkan. Budidaya perairan adalah
bentuk perikanan bididaya untuk dipertentangkan dengan perikanan tangkap.
Di indonesia, budidaya perairan dilakukan melalui
berbagai sarana. Kegiatan budidaya yang paling utama dilakukan di kolam/
empang, tambak, tangki, karamba serta keramba apung.
tetapi
tidak termasuk dalam kegiatan yang berkaitan dengan pemeliharaan dan pembenihan
jenisjenis biota untuk akuarium, biota untuk eksperimen atau percobaan di
laboratorium, dan biota yang dipelihara khusus untuk memenuhi kebutuhan
perseorangan (LANDAU 1992). Selain itu, beberapa pakar ada juga yang
mendefinisikan akuakultur sebagai kegiatan untuk memproduksi biota air
(termasuk di dalamnya: pemeliharaan, penanganan, pengolahan, dan pemasaran)
untuk tujuan komersial (BARNABE 1990).
Akuakultur
yang di Indonesia dikenal dengan istilah budidaya air dibedakan menjadi dua, yaitu
budidaya air tawar dan budidaya air laut (termasuk air payau). Budidaya air
laut lebih dikenal dengan istilah marikultuf. Usaha marikultur semakin popular
pada decade terakhir ini,
Dalam usaha akuakultur mencakup :
a.
Pembenihan ikan
vPemilihan induk
vPemijahan induk
vPenetasan telur
vPemeliharaan larva
vPendederan
b.
Pembesaran
vEfesiensi pakan
vKonversi pakan
c. Nutrisi
pakan
vFormula pakan
vNilai gizi
Sistem pengadaan sarana dan
prasarana produksi akuakultur
1. Prasarana
produksi
·
Pemilihan lokasi
·
Pengadaan bahan dan
·
Pembangunan fasilitas produksi
Secara
spesifik tujuan akuakultur untuk :
Produksi makanan
Perbaikan stok alam
Produksi ikan untuk rekreasi
Produksi ikan umpan
Produksi ikan hias
Daur ulang bahan organik
produksi bahan industri
Komoditas
Akuakultur
Komoditas adalah barang atau produk yang bisa diperdangankan
, jadi komoditas akuakultur adalah spesies atau jenis ikan (dalam arti luas)
yang diproduksi dalam kegiatan akuakultur dan menjadi barang /produk yang bisa
diperdagangkan.
Golongan ikan adalah spesies
akuakultur yang memiliki sirip sebagai organ penggeraknya.
Contoh komoditas akuakultur dari
golongan ikan adalah :
Ikan mas ( Cyprinus carpio
)
Ikan nila ( Oreochromis
niliticus )
Ikan lele ( Clarias sp )
Ikan gurami ( osphronemus gouramy )
Ikan patin ( Pangosius sp )
Ikan kerapu macan ( Epinephelus fusguttatus )
Ikan kerapu bebek ( Cromiletes altivelis )
Ikan kakap putih ( Lates calcarifer )
Ikan bandeng ( chanos chanos )
Golongan
udang adalah spesies akuakultur yang memiliki karapas yaitu kulit yang mengandung
kitin sehingga bisa mengeras.
Contoh komoditas akuakultur dari golongan udang adalah :
Golongan
moluska adalah spesies akuakultur yang memiliki cangkang yang keras.
Contoh komoditas akuakultur dari golongan moluska adalah :
Karang mutiara ( Pinctada maxima )
Abalone ( Heliotis sp.)
Kerang hijau ( Mytilus sp.)
Kerang darah ( Anadara sp.)
Ekinodermata
adalah spesies akuakultur yang memiliki kulit berduri berfungsi untuk alat
bergerak.
Contoh komoditas akuakultur dari ekinodermata adalah :
Teripang ( Holothuria sp.) yang memiliki nama
perdagangan sea cucumber
Golongan
alga adalah spesies akuakultur dari bersel tunggal, terdiri dari mikrialga dan
makroalga.
Contoh
mikroalga/fitoplanton adalah Chlorella sp. Umumnya berupa makanan alami
bagi komoditas akuakultur lainnya, terutama untuk larva dan benih, kecuali yang
telah menjadi makanan kesehatan manusia.
Contoh
makroalga adalah rumput laut seperti Euchema cottonii dan Glacilaria
sp.
Komodits
akuakultur yang sekaran sedang giat diusahakan adalah koral. Biota ini selain
untuk tujuan perdagangan, juga untuk konservasi terumbu karang.
Berdasarkan jenis pakannya, komoditas akuakultur secara
alamiah dikelompokan menjadi 3 golongan :
Herbivora
Golongan herbivora adalah spesies akuakultur dengan makanan
utamanya berupa tanaman ( nabati ) contoh gurami sebagai pemakan daun
(makrovita ), kowan ( Ctenopharyngodon idella ), dan tawes ( Puntius
javanicus ) sebagai pemakan rumput, ikan mola ( Hypophthalmichthys
molitrix ) dan tambakan sebagai pemakan fitoplanton (mikrofita ), bandeng
sebagai pemakan klekap, serta sepat ( Trichogaster sp ) sbagai penakan
fitoplanton atau perifiton. Klekap adalah koloni makanan alami yang terdiri
dari lumut, perifiton, dan benthos yang tumbuh didasar tambak. Spesies
herbivora pemakan fitoplanton disebut pula sebagai herbivor microfiltering
( fitofagus )
2. Karnivora
Golongan karnivora adalah spesies akuakultur pemakan daging
(hewani) sehingga hewan ini disebut ikan prdator. Contohnya adalah kerapu,
kakap putih, betutu, belut, udang, dan lobster. Dalam akuakultur, ikan predator
ini diberi pakan berupa rucah segar atau memangsa ikan lainnya dan ikan
berukuran lebih kecil. Umumnya spesies predator relatif sulit menerima pakan
buatan, antara lain berupa pelet. Kerapu dan kakap putih sudah bisa menerima
pakan pelet melalui serangkaian pembelajaran makanan (weaning) .
3.
Omnivora
Golongan omnivora adalah spesies akuakultur yang bisa makan
segala jenis makanan. Makanan yang dikonsumsi spesies ini bisa sebagian besar
dari kelompok nabati sehingga disebut ikan omnivora yang cenderung herbivora,
contohnya ikan mas, nila, mujair, koki dan koi. Spesies golongan ini juga
mengonsumsi makanan yang sebagian besar dari kelopok hewani sehingga disebut
ikan omnivora yang mengarah ke karnivora, contohnya ikan lele, patin, sidat,
udang windu, udang galah, udang vanamei, dan udang biru.
Komoditas
ikan laut : kerapu macan, kerapu bebek, napolion, karang mutiara, dan rumput
laut.
Komoditas
ikan tawar : ikan mas, lele, gurami, nila, mujair, dan patin.
Komoditas
air payau : udang windu dan bandeng.
Pemilihan
spesies untuk akuakultur didasarkan kepada pertimbangan karakteristik biologi,
dan pasar serta sosial ekonomi.
1. Pertimbangan biologi
Meliputi reproduksi, fisiologi, tingkah laku, morfologi,
ekologi dan distibusi biota yang akan dikembangkan sebagai komoditas
akuakultur. Beberapa pertimbangan biologi tersebut adalah :
a)Kemampuan memijah dalam lingkungan
bubidaya dan memijah secara buatan
b)Ukuran dan umur pertama kali matang
gonad
c)Fekunditas
d)Laju pertumbuhan dan produksi
e)Tingkat trofik
f)Toleransi terhadap kualitas air dan
daya adaptasi
g)Ketahanan terhadap stres dan
penyakit
h)Kemampuan mengonsumsi pakan buatan
i)Konversi pakan
j)Toleransi terhadap penanganan
k)Dampak terhadap limgkungan
2.
Pertimbangan ekonomi dan pasar
Pertimbangan konomi dan pasar lebih penting daripada
pertimbangan biologi dalam memilih spesies untuk dikulturkan. Pertimbangan
ekonomi dan pasar dalam memilih spesies mencakup beberapa hal, antara lain :
a)Permintaan pasar
b)Harga dan keuntungan
c)Sitem pemasaran (marketing)
d)Ketersediaan sarana dan prasarana
produksi dan
e)Pendapatan masyarakat
Domestika
dan Introduksi spesies baru
A. Domestika spesies adalah menjadikan spesies liar ( wild
species ) menjadi spesies akuakultur. Ada tiga tahapan domestikasi spesies
liar, yaitu :
a)1.mempertahankan agar bisa tetap
hidup (survive ) dalam lingkungan akuakultur (wadah terbatas, lingkungan
artifisial dan terkontrol)
b)menjaga agar tetap bisa tumbuh
c)3.mengupayakan agar bisa
berkembangbiak dalam lingkungan akuakultur
B. Introduksi spesies adalah mendatangkan spesies akuakultur
dari kawasan lain untuk meningkatkan jumlah jenis komoditas dan perbaikan
genetis. Tujuan introduksi spesies baru adalah untuk meningkatkan produksi
akuakultur, mendatangkan biota ikan hias dan biota sebagai filter biologis. Beberapa
pertimbangan untuk mengintroduksi spesies baru adalah :
a)spesies
yang diintroduksi hendaknya sesuai dengan kebutuhan, tujuan introduksi juga
harus jelas
b)tidak
menyaingi spesies native yang bernilai sehingga menyebabkan menurunnya
bahkan punahnya populasi spesies native tersebut
c)tidak terjadi kawin silang dengan
spesies native sehingga menghasilkan hibrid yang tidak dikehendaki
d)spesies yang diintroduksi tidak
ditunggangi oleh hama, parasit, atau penyakit yang mungkin bisa menyerang
spesies native dan
e)5spesies yang diintroduksikan dapat
hidup dan berkembangbiak dalam keseimbangan dengan lingkungan barunya.
Sumber
Daya Air
Berdasarkan kadar garamnya ( salinitas ), perairan
dipermukaan bumi dibagi menjadi tiga golongan yaitu :
1.Perairan
air tawar
Perairan air tawar terdapat
didaratan mulai dari pegunungan, perbukitan, hingga daratan rendah dekat
pantai, berupa :
vDanau
vSitu
vWaduk
vSungai
vSaluran irigasi
vMata air
vSumur dan
vAir hujan
2.Perairan payau
perairan payau berlokasi dimuara sungai dan pantai tempat
terjadinya transisi dari kondisi air tawar ke kondisi air asin (laut), antara
lain :
vPerairan payau dimuara sungai dan pantai
vPerairan payau dirawa
vPerairan payau dipaluh
3.Perairan
laut
Perairan air laut adalah perairan yang berada dilaut dan
memiliki kadar garam berkisar antara 30-35 ppt. Berupa :
vteluk→ perairan laut yang menjorok masuk kedalam daratan
vselat→ perairan laut diantara dua atau beberapa pulau
vperairan laut dangkal→ umumnya berlokasi didekat pantai
Sistem
Teknologi Akuakultur
Tujuan
akuakultur adalah memproduksi ikan dan akhirnya mendapatkan keuntungan. Jika
penanganan akuakultur dilakukan secara intensif maka, hasil yang diharapkan
akan terlaksana dengan baik pula. Dalam akuakultur dikenal 13 sistem akuakultur
yang sudah diusahakan untuk memproduksi ikan adalah :
1)kolam air
tenang
2)kolam air
deras
3)tambak
4)jaring
apung
5)jaring
tancap
6)keramba
7)kombongan
8)penculture
9)enclusure
10)long line
11)rakit
12)bak-tangki-akuarium
dan
13)ranching (melalui restocking)
Sebagai contoh, sistem tambak dipilih untuk kawasan yang
memiliki sumberdaya air payau seperti dekat muara sungai, pantai, rawa payau,
atau paluh. Contoh lainnya adalah kolam air deras dipilih untuk kawasan yang
memilki sumberdaya air berupa sungai jeram (sungai didaerah perbukitan atau
penggunungan).
Sitem
akuakultur ini juga bisa dikelompokan menjadi 2 yaitu :
Sistem
akuakultur berbasiskan daratan ( land- based aquakultur ), terdiri dari
kolam air tenang, kolam air deras, tambak, bak, akuarium, dan tangki.
Dan sistem akuakultur berbasiskan air ( water- based
aquakultur ). Terdiri dari jaring apung, jaring tancap, keramba, kombongan,
long line, rakit, pen culture, dan enclosure.
1)Tambak
2)Jaring apung
3)Jaring tancap
4)Keramba dan kombongan
5)Sawah
6)Pen
culture (kandang)
7)Sekat (enclosure)
8)Longline dan rakit
9)Bak, akuarium, tangki, dan resir
Sistem budidaya beserta komponen dan lokasi yang sesuai
dengan sumberdaya airnya